Laman

Jumat, 30 Desember 2011

Summer Kiss


SUMMER KISS

“WOW,, Laut tuh laut !!! “ kata Kaori dengan perasaan sangat senang. “Cantiknya”.
“Asyik banget yah kita ke mari untuk kerja part time, sekaligus dapat tempat menginap !”
“Iya betul ! Kaori juga sudah semangat banget ! sampai sampai dia pakai anting anting segala “ kata Enomoto sambil melihat telinga Kaori yang terlihat cantik mengenakan anting anting.
“ tentu saja ! pokok nya di musim panas pertamaku di SMU ini, aku akan cari pacar “ kata Kaori bersemangat. “ aku sudah lama membayangkannya. Libur musim panas saat usiaku 16 tahun. Melakukan first kiss bersama seorang pacar yang dewasa… “ lanjut Kaori menjelaskan impiannya dengan penuh perasaan.
“ semua juga begitu kok ! “ kata Enomoto menyemangati Kaori. “ kita harus berusaha mendapatkan pacar yang keren “ lanjut Haruno.
Kaori, Enomoto, dan Haruno adalah tiga orang siswa SMU yang telah bersahabat sejak menduduki bangku SMP. Mereka saling mendukung satu sama lain. Mereka mempunyai misi pada musim panas tahun ini yaitu “ mencari pacar yang dewasa “. Namun yang paling bersemangat dengan misi ini adalah Kaori, karena Kaori sama sekali belum pernah berpacaran. Dan dia bertekat pada musim panas tahun ini selain memiliki pacar yang dewasa dia juga ingin melakukan first kiss nya di musim ini bersama pacar pertamanya yang dewasa.
“ hey.. kalian para pekerja part time yang masuk hari ini kan ? sedang apa kalian ngombrol di sana cepat kerja ! “seseorang memukul kepala Kaori dari belakang.
“ aduh.. sakit tahu, apa yang sudah…. “ belum juga Kaori menyelesaikan perkataannya dia terkejut melihat siapa yang tadi memukul kepalanya dari belakang.
“ Saibaraaaa !? “ kata Kaori dengan wajah terkejut.
“ Oh.. Kaori.. !? “ Saibara pun ikut terkejut melihat kepala siapa yang dipukulnya tadi.
“ se.. se.. sedang apa kamu ditempat yang seperti ini ? “Tanya Kaori mencoba mencari tahu kenapa Saibara berada disini.
“ sedang apa ? tentu saja sedang bekerja part time. Aku jadi asisten instruktur diving disini “ jawab Saibara dengan wajah dingin.
“ eh… anak anak perempuan yang mau bekerja part time itu sudah dating yah ? wah.. wah.. kalian sudah saling kenal yah ? “ kata bapak pemilik penginapan yang terkejut melihat Kaori dan Saibara berbicara dengan begitu akrab.
“ Dia ini musuh bebuyutanku di kelas “ kata Saibara dan Kaori dengan serempak dan suara yang cukup besar.
“ oh.. begitu yah. Ckckc… tapi kalau dilihat lihat kaliat cocok deh. Bukan sebagai musuh bebuyutan tapi sebagai pasangan kekasih “ kata bapak pemilik penginapan mencoba menggoda kedua nya.
“ apa ???? tidak mungkin “ kata Kaori dan Saibara lagi lagi dengan serempak. , Enomoto, dan Haruno   hanya tertawa mendengar ucapan bapak pemilik penginapan.
“ iya.. iya.. bapak minta maaf, kalau begitu kalian masuk dulu. Simpan barang barang kalian. Dan mulai lah bekerja “
Mereka semua masuk mengikuti bapak pemilik vila dan memulai pekerjaan mereka masing masing . Didalam terdapat tiga orang pria dewasa “ oh… kalian para pekerja part time yang baru ? “ kata seseorang yang berada di dalam.
“ ah.. ! iya. “ kata Enomoto mengiyakan. “ banis banget ! kita main sama-sama yuk, kalau nanti kalian dapat waktu itirahat. “ lanjut pria yang satunya lagi.
“ boleh saja. Tapi kami masih punya seorang teman lagi “ kali ini Haruno yang berbicara.
“ memangnya kemana teman kalian yang satunya lagi ?”
  aku tidak tau kemana dia “ jawab Haruno dengan jujur, karena memang dia tidak tau kemana perginya Kaori. “ baiklah. Kita tunggu kalian ok.. “ “OKE.. !! “ kata Enomoto dan Haruno.
“ hey… tunggu sebentar ! aku sudah susah payah membersihkan ! jangan jalan jalan sambil mencecerkan pasir kemana mana dong. !! “ kata Kaori dengan kesal melihat tingkah Saibara.
“ berisik ah. Aku nggak jalan.”
“ apa.. nggak jalan kata mu ? “
‘ aku nggak jalan, tapi lari ! jangan sembarang nuduh gitu . berisik tahu ! dasar nenek-nenek histeris ! kalau sikap mu begitu biar pakai anting anting, nggak ada cowok yang mau dekat dekat kamu. ! “
“ apa kata mu … ??? “ Kaori semakin kesal mendengar perkataan Saibara.
“ itu teman kalian ? “ kata tiga cowok yang berbicara dengan Enomoto dan Haruno.
“ pembicaraan kita tadi ditunda saja dulu yah. Sampai nanti “ kata Haruno karena tidak tau mau bilang apa lagi.
****
Secarik kertas di temukan di atas meja. Dan kerta itu bertuliskan pesan untuk Kaori dari kedua temannya.


Isi kertas tersebut adalah :
UNTUK KAORI. KAMI PERGI KE PANTAI DENGAN ANAK ANAK
MAHASISWA YANG MENGINAP DISINI.
MAAF YAH. KAORI..
“ apaan sih, mereka berdua itu. Curang ih… “ kata Kaori yang iri dengan kedua temannya yang pergi bersama anak mahasiswa yang menginap di vina tempat dia bekerja part time.
“nggak yang ini, nggak yang itu.. semuanya salah si Saibara.” Kata Kaori menyalahkan Saibara.
“ gara gara nomor absen yang berurutan, kami harus duduk bersebelahan. Sudah kasar dia juga nggak sensitif, selalu ribut ribut dengan kelompok cowok yang lainnya, pokok nya orang yang bikin aku kesal deh. Ahhh… dasar bocah. Bocah. Bocah… kenapa aku masih harus berurusan dengan cowok seperti dia saat liburan musim panas begini ? “ kata Kaori panjang lebar dan dengan penuh rasa kesal.
“ hey,, Kaori. Kalau lagi senggang ikut bantu bantu sini. Bantu awasi permandian air laut. “lagi lagi Saibara memanggilnya dengan cara memukul kepala Kaori dari belakang.
“ kenapa aku harus melakuka hal seperti itu ? “ walaupun tidak ingin pergi tapi Kaori terpaksa mengikuti Saibara. Dari pada dia di vila sendirian.
“ kamu ke sini untuk bekerja part time kan ? tentu saja kamu harus kerja. “
“ ah.. menyebalkan, aku nggak bisa membalas perkataannya. “
“ mana anak anak yang lain ? katanya mau kepantai sama anak anak mahasiswa yang menginap di vila. “ kata Kaori sambil melihat sekelilingnya mencari teman temannya.
“ hee.. jadi sekarang ini kamu ditinggal sendirian yah ?. iya juga ya. Memangnya siapa orang yang mau ngajak cewek banyak bicara kayak kamu “ kata Saibara yang mendengar perkataan Kaori tadi.
“ kau piker gara gara siapa hah ? “
“ tapi, memang sebenarnya kamu nggak pergi, lihat tuh awan yang disana” tunjuk Saibara ke awan yang kelihatannya tidak bersahabat. “ itu tandanya sebentar lagi akan turun hujan.”
“ wahh… kok sepertinya, seperti  ‘cowok laut’ saja “ kata Kaori dengan perasaan sedikit agak kagum kepada Saibara.
“ terus kalau petir menyambar anting anting mu itu… DUUARRR !! kamu bakalan jadi gosong lho.. “
“ aaaaaa…. Jangan ngomong gitu dong “ Kaori terlihat ketakutan dan dengan gerakan reflex dia menutup antingnya dengan kedua tangannya.
“ TOLONGG.. TOLONGG “ terdengar suara anak kecil yang meminta tolong.
“ kakak ku jatuh dari karang dan tercebur ke laut “ lanjut anak kecil itu.
Dengan cepat Saibara melepaskan pakaiannya dan berlari menuju laut untuk menyelamatkan anak kecil itu.
“ Saaibara.. ! bahaya kalau kamu mau ikut terjun ! disekitar sini banyak sekali batu karang !! lemparkan saja ban penyelamat “ kata Kaori khawatir melihat Saibara yang ingin menyelamatkan anak kecil itu
“ bodoh.. nyawa anak itu yang harus didahulukan “ teriak Saibara kepada Kaori.
“ awas bahaya “ kata orang orang yang berada di pinggir laut, mereka khawatir melihat tindakan Saibara. Dan juga khawatir melihat anak kecil yang tenggelam di tengah laut itu.
“ Saibra kamu itu hebat sekali  ‘‘ kata Kaori didalam hati melihat tindakan Saibara.
“ kamu nggak apa apa “
“ nggak apa apa kesadarannya masih ada “
“ darahnya banyak  cepat panggil ambulans “
“ cepat ayo cepat “
“ tunggu jangan ribut ribut.. anaknya jadi ketakutan “ teriak Saibara menghentikan perkataan semua orang yang berada di sekitar nya.
“Uiingg uuuuingg.. uuuiiingg.. oke semuanya sudah terkendali. Pertolongan darurat sudah dating nih “ kara Kaori sambil berlari dan memegang kota obat ditangannya.
“ ayo sini, biar kakak sembuhkan lukamu. Nggak usah takut darahnya memang banyak yang keluar, tapi lukanya Cuma kecil kok. Sebentar lagi, papa dan mama mu akan dating. Biarpun kamu takut, tapi kamu sudah berusaha dengan baik. Hebat deh “ kata Kaori mencoba menghibur anak kecil itu biar tidak semakin takut.
“ Saibara kamu juga terluka kan ? ayo sini biar kuobati sekalian “ Kaori menarik tangan saibara bermaksud ingin mengobati luknya yang berada di dahi Saibara. Namun wajah mereka begitu dekat sehingga Kaori kaget dan langsung menempelkan obat luka begitu saja ke dahi Saibara.“ begini saja sudah bereskan. Nih.. “
“ah.. imutnya.. “ kata anak yang tenggelam tadi.
“ asyiknya kakak memang beruntung ! “ sambungnya lagi.
“hey.. Kaori ! kau tempel kana pa di dahi ku ? huh “ Saibara baru sadar kalau yang ditempelkan oleh Kaori adalah pelaster obat yang bergambar kartun pokemon (haha.. kayak anak kecil saja)
“kaget aku ! tiba-tiba saja wajahnya jadi sedekat itu ! “ kata Kaori daam hati. Mengingat tadi wajah Saibara sangat dekat dengan wajahnya.
“ aduh Saibara jantungku tidak mau berhenti, aku Cuma kaget saja kok. Hai.. jantung hentikan debaranmu, cepat hentikan debaran ini !!! “ sambungnya lagi di dalam hati.
“ hyaa… hujan nih, hujan. Hebat ya, perkiraan cuaca mu tepat sekali “ kata Kaori memuju Saibara.
“ tentu saja, tiap tahun kan aku selalu ke laut “ Saibara menyombongkan diri.
“ aku pulang “ teriak Kaori sesampainya di penginapan. Tapi tidak ada seorang pun di sana.
“ rupanya belum ada seorang pun yang kembali. “ kata Saibara melihat keadaan penginapan yang masih kosong tak ada seorang pun yang ada di dalam kecuali dirinya dan Kaori.
“ iya juga yah. Masih jam 4 sih.. tapi, gelap amat “ kata Kaori mengiyakan perkataan Saibara dan berjalan untuk menyalakan lampu karena ruangan itu sangat gelap.
“ awannya tebal begitu pantas saja sekarang sudah gelap. Sepertinya bakalan ada petir “ kata Saibara melihat keadaan awan yang sangat gelap. Benar saja tak lama Saibara berkata seperti itu terdengar suara Guntur diikuti dengan kilat.
“aauuwww… “ terdengar teriakan Kaori dari dalam penginapan Saibara pun langsung dating mendekati Kaori.
“ huwaaaa…. Kok pakai mati lampu segala… seram aku takut.. takuttt… “ kata Kaori dengan suara sangat ketakutan.
mendengar perkataan Kaori bahwa ia ketakutan Saibara langsung memeluk Kaori dan berkata “ nggak apa apa…? “
“ apaan sih.. biasanya omongan mu selalu sok tegar, dasar cengeng. “ kata Saibara.
“berisik “ kata Kaori dalam hati, karena entah mengapa kata kata itu sulit dia kata kan.
“ ada apa ini, kenapa aku merasa sesenang ini ? aneh deh.cowok ideal bagi ku adalah seorang cowok yang dewasa… dan seharusnya bukan bocah macam dia. Ini benar benar aneh “ sambungnya lagi dalam hati.
Tak tau lagi dengan apa yang dirasakan oleh Kaori. Kaori makin aneh dan melepas kan dirinya dari pelukan Saibara “ auuwww… anting ku mau jatuh nih “ alasan Kaori untuk melepaskan diri dari saibara.
“ kalau khawatir antingnya bakan jatuh, kenapa kamu nggak lepas saja ? “ Tanya Saibara kepada Kaori.
“ nggak bisa. Lubang anting ini tetap terbuka selama satu bulan. Sebelum waktu itu anting antingnya nggak boleh dilepas. “ jawab Kaori dengan jujur.
“ oooo… merepotkan “
“ ah… suara petirnya makin keras saja “ kata Kaori dalam hati mendengar suara petir yang semakin keras saja.
“ nggak masalah kok setelah satu bulan lewat, aku bisa pakai macam-macam lagi. Selama musim panas ini aku akan mencari pacar. Lalu aku akan pakai anting anting kesukaan pacar ku.. setiap kami pergi kencan “ kata Kaori dengan jujur seperti apa yang diimpikan nya selama ini.
“ kamu itu.. mulanya kupikir kamu cewek cerewet.. rupanya ada juga sisi dirimu yang manis ya. “
“eh.. apa ? jadi kamu baru sadar sekarang ?
“iya.. “ kata Saibara membenarkan perkataan Kaori. “ kamu manis banget.. “ sambungnya lagi dan Saibara mulai mendekatkan dirinya ke Kaori bermaksud untuk mencium Kaori. Dan tak lama kemudian Kaori teriak dengan keras. “ hey… apa sih yang dipikirkan bacoh ingusan macam kamu itu “ teriak Kaori sambil mendorong Saibara menjauh dari nya.
Mendengar perkataan Kaori tentang dirinya (Bocah ingusan) Saibara tersinggung dan kaget. Saibara menjauh dari Kaori dan langsung meninggalkannya.
“ aahh… serem juga yah. Kami pulang “ terdengar suara dari pintu depan penginapan yang ternyata suara dari teman teman Kaori dan para mahasiswa yang menginap di penginapan.
“ eh.. kalian sedang apa ? masih bertengkar nih ? “ terdengar lagi suara Enomoto yang bertanya. Dan tak ada satu pun yang menjawab. Baik Saibara maupun Kaori.
*****
  nah… anak anak kalian bersihkan sebelah situ yah. “ kata bapak pemilik penginapan kepada ketiga sahabat itu. Kaori dan kawan kawan.
“ baik..” kata ketiga sahabat itu dengan kompak.
“ Saibara… kamu baru dari pantai kan ? bersihkan dulu kaki mu baru masuk ke dalam “ kata Enomoto kepada Saibara. Mendengar nama Saibara disebut Kaori langsung berbalik badan dan mencari dimana Saibara. Dan iya pun kaget karena Saibara menuruti perkataan Enomoto.
Saibara langsung mencuci kaki nya sampai bersih lalu bergegas masuk kedalam penginapan.
“ walaahh.. kok akhir akhir ini si Saibara nggak banyak tingkah.. apa yang terjadi pada nya ya .. ? tapi bagus juga kan. Masalah bisa selesai tanpa Kaori ribut ribut dengannya.. “
  iya… “
“ sudah 3 hari berlalu. Sejak saat itu aku sama sekali belum pernah ngomong lagi dengan Saibara. Habisnya sekarang Saibara nggak banyak tingkah lagi sih.. dia juga sama sekali nggak melakukan hal hal yang jelek.. kelau begini, mana bisa aku marah.. aku juga jadi sulit mau mengajaknya ngomong. Apa dia marah aku panggil bocah ingusan ? apa dia marah ? “ kata Kaori tentu saja dalam hati.
“ hei.. kalian.. “ terdengar suara seseorang dari belakang.
“ hei… kami mau pulang besok. “ kata Enomoto ketika berbalik kebelakang dan melihat siapa yang menyapa mereka dan yang tak lain adalah mahasiswa yang menginap di penginapan.
“ eh ? apa iya ? wah.. bakalan jadi sepi nih tidak ada kalian. “ kata salah seorang dari ketiga mahasiswa tersebut.
“ makanya, malam ini kita pesta di pantai yuk.. kita bikin pesta perpisahan” sambung salah satu mahasiswa lagi.
“ wah.. boleh boleh. Ayo.. Kaori kamu juga ikut kan. ? “ tanya Enomoto kepada Kaori.
“ eh.. iya.. “ jawab Kaori.
“ kamu ngomong apa sih ? bisa jadi ini kesempatan mu yang terakhir untuk mendapatkan cowok yang dewasa. “ bisik teman Kaori.
“ iya juga yah. “ Kaori mengiyakan.
“ musim panas di usiaku ke-16 yang sangat kudambakan ciuman pertama dengan pacarku yang seorang cowok dewasa aku sangat mendambakannya “ kata Kaori dalam hati. Tidak disadari Kaori kalau Saibara memperhatikannya dari jauh.
****
“ iya betul ! waktu itu kelompok cewek yang menggoda kami menyebalkan.. mereka jelek semua. ! kami beruntung sekali kalian kemari.. kalian semua manis deh. Di sekolah kalian pasti beken. “ kata salah seorang Mahasiswa.
“ eh.. nggak juga kok.. iya kan ? “ kata Enomoto sambil bertanya kepada teman teman nya. Dan teman nya pu mengiyakan.
“ aku pulang duluan yah. “ kata Kaori kepada temannya.
“ ehh … kenapa ? Kaori ? kamu sama sekali belum minum apa apaan kam ?” kata Enomoto heran melihat Kaori yang ingin pulang duluan.
“ iya sih.. tapi aku belum selesai mengelap cucian piring” bohong Kaori yang sebenar nya adalah Kaori merasa bosan dengan pesta perpisahan ini karena omongannya cumin soal cewek dan bualan saja.
“ aku antar deh “ kata salah seorang Mahasiswa yang ingin mengantar Kaori kembali ke penginapan.
“wah.. ! ini dia, jangan jadi serigala jahat yah.. “ kata salah seorang mahasiswa lagi.
“ aku bisa pulang sendiri kok. “ kata Kaori
“ cewek jalan sendiri itu bahaya. Ayo berangkat “ kata Mahasiswa itu sambil memegang pundak Kaori. Apa boleh buat Kaori tidak bisa menolak lagi habisnya dia memaksa sih.
“ apaan sih tangannya ini, bikin perasaan nggak enak saja.. “ kata Kaori dalam hati.
“ aku nggak bakalan bisa bilang begini di depan mereka semua.. menurut ku diantara kalian bertiga kamu yang paling manis. “ kata Mahasiswa itu yang mencoba untuk merayu Kaori.
“ eh.. kamu bilang paling manis “ kata Kaori kaget.
“ ketegaranmu sangat mengesankan. Semangat mu boleh. Aku paling lemah sama tipe cewek macam kamu. manisnya aku suka sekali. “ mahasiswa itu pun mulai mendekatkan wajahnya ke wajah Kaori.
Kaori kaget dan spontan mendorong wajah Mahasiswa itu dan berkata “ tu.. tunggu.. “
“ kenapa ? pasti ini bukan ciuman pertama mu kan ?”
“ anu.. anu.. “ Kaori mulai gugup.
“ seperti merek, kamu kemari ingin mencari pacar kan ? ayo kita buat kenangan yang indah.. “ bajuk mahasiswa itu.
“ jangan takut aku akan bersikap lembut pada mu. “
“ tidak… !!“
Tiba tiba saja. Saibara muncul dan memukul mahasiswa itu. “ Saibra.. “ kata Kaori dengan suara sekecil mungkin.
“ brengsek apa yang kamu lakukan hah ? “ kata mahasiswa itu dan membalas pukulan dari Saibara.
“ hentikan.. hentikan “ tak tega melihat Saibara dipukul oleh mahasiswa itu. Kaori mencoba untuk menghentikan pertengkaran mereka ber dua.
Tiba tiba saja bapak pemilik penginapan dating “ hentikan.. hentikan.. hentikan Saibra. “
“ apa apaan sih boca itu !? kamu perlakukan tamu seperti ini ? begitu penginapan ini mengajari pekerjanya ? “ bentak Mahasiswa itu.
“ Saibra.. maaf semua ini salah ku. Maaf yah Saibara “ kata Kaori yang mencoba minta maaf.
Tak perduli permintaan maaf dari Kaori, Saibara langsung pergi meninggalkan kerumunan orang yang berada di sekelilingnya.
“ dicuekin.. aku dicuekin sama Saibara “ kata Kaori dalam hati.
“ apa ? ada ribut ribut apa ? Kaori !? “ kata Enomoto dan Haruno kaget.
“ ada apa? Apa yang sudah terjadi ? kamu di apakan ? “ sambungnya lagi.
“ nggak kok ! aku masih belum berbuat apa-apa ! benar benar cewek yang menyebalkan “ kata mahasiswa itu.
“ aku.. aku suka pada Saibara “ kata Kaori yang baru sadar kalau sebenarnya dia menyukai Saibara.
“ soal ciuman itu, sebenarnya bukan karena aku nggak mau. Aku hanya kaget saja. Aku nggak ngerti bagai mana baiknya. Yang masih bocah itu aku. Aku sudah melukai Saibara. Sampai seperti itu. Semuanya sudah…semuanya sudah terlambat , ya.. “ kata Kaori dengan penuh sesal.
******
“ waaaduhh… lagi lagi petir “  kata Enomoto yang mengintip keluar melalui jendela.
“ anak anak kalian lihat Saibara ? “ kata bapak pemilik Penginapan yang tengah mencari Saibara. Mendengar perkataan bapak pemilik penginapan itu Kaori kaget.
“ nggak.. kami tidak melihatnya. “
“ kelihatannya dia ada perlu, dia suruh tamu yang pergi bersamanya kembali duluan ke penginapan dia tinggal sendiri di pantai. Oh ya ? aneh juga apa yang sudah terjadi padanya yah ? dalam cuaca berpetir seperti ini bahaya sekali kalau dia masih dipantai. Aku jadi khawati nih. Aku akan pergi cari dia dulu “ kata bapak pemilik penginapan.
“ jangan begitu. Keluar saat cuaca sedang begini juga nggak kala bahaya nya “ kata salah seorang teman bapak pemilik penginapan.
“ tapi.. ah. Kaori “ teriak Enomoto yang meilihat Kaori berlari menuju pantai. Kaori sangat khawati dia takut sesuatu terjadi pada Saibara makanya dia ingin mencari nya dipantai.
Di pantai terlihat tidak ada orang. Kaori pun tambah khawatir. “ Saibara… “ Kaori mencoba berteriak dengan suara sekeras mungkin. “ ohhh…. “ dia tertunduk karena suara petir yang sangat keras mulai berbunyi. Kaori juga menutup telinganya karena dia  terngat oleh kata kata Saibara “ kalau petir sempat menyambar anting anting mu.. bisa bisa kamu gosong. “ tapi.. bagai mana kaori ingin mencari Saibara. Tidak ada cara lain Kaori melepaskan anting antingnya “ dengan begini aku akan baik baik saja, aku nggak akan takut lagi. Aku nggak takut lagi.. Saibara… “ kaori memulai pencariannya lagi.
“ aku sudah nggak takut sama petir. Aku jauh lebih takut kalau saibara mati. Saibara kamu dimana ? “ teriak Kaori. “ aku jauh jauh lebih takut kalau hal itu terjadi. “ Kaori mulai meneteskan air mata.
“ Saibara… kamu dimana ?”
Tiba tiba saja seseorang memeluk Kaori dari belakang dan berkata “ dasar cengeng “ itu adalah suara dari Saibara. Ahhh.. Kaori sangat lega karena Saibara baik baik saja.
“ ku pikir kerang ini bakalan cocok sekali jadi penyumbat kupingmu. “ saibara memberika 2 karang kepada Kaori sebagai pengganti anting anting nya.
“ aku sudah mencarinya kemana mana.. dan akhirnya aku bisa dapat sepasang. “
“ selama musim panas ini, aku akan cari pacar.. dan dengan anting anting kesukaan pacarku itu. Dengan anting anting kesukaan pacarku. “ Kaori mengingat kembali kata kata nya.
“ terima kasih “ Kata Kaori kepada Saibara.
MUSIM PANAS KU YANG KE-16 FIRST KISS DENGAN COWOK KU YANG DEWASA.
“ SAIBARA… “
“ huhh.. jalan mu kecepatan tahu.. ! aku pakai yukata, nih. ! jalannya agak pelan sedikit dong ! “ kata Kaori.
“ apaan sih ! mumpung kamu lagi pakai yukata, jadi agak lebih lembut ‘ ejek Saibara.
“ kalau sama sama kamu sih,. Nggak ada gunanya aku bersikap lembut. ! “ balas Kaori.
“ ohhh.. ! berani juga kamu bilang begitu “ ancam saibara. 
“ kalau begitu bagai mana dengan ini ?” Kaori mulai takut kalau saja Saibara ingin memukulnya dia pun menutup matanya. Tapi apa yang terjadi, bukan pukulan yang ingin diberikan oleh Saibara tetapi Saibara mulai mendekatkan wajahnya ke Kaori dan bibir Saibara menyentuh bibir Kaori dan mereka pun berciuman.
#SELESAI#
baca juga ini : Cerita ini di ambil dari sebuah Komik yang judulnya sama dengan judul yang diatas. aku punya kok komiknya Seru banget cocok buat kamu yang suka dengan komik Remaja. jangan lupa beli komiknya juga yah.